Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiranmu begitu mendengar kata kripto? Yup, mungkin kamu sudah terbayang dengan berbagai term yang berkaitan dengan sistem keuangan yang sifatnya modern. Apalagi aplikasi kripto Indonesia kini sudah menjamur dan memiliki kualitas-kualitas yang semakin baik, salah satunya Nanovest yang menyediakan pasar cripto dengan pilihan beragam.
Namun, tahukah kamu bahwa sebagaimana perjalanan trend bisnis lain, kripto juga pernah mengalami masa-masa terburuk? Jika kamu belum mengetahui hal ini, menyimak pembahasan mengenai crash kripto yang pernah terjadi akan menambah wawasanmu. Simak selengkapnya berikut ini!
Beberapa Cripto Crash dan Penyebabnya
Crypto Market Crash atau yang biasa diketahui sebagai penurunan nilai kripto secara drastis dan tiba-tiba. Karena kripto ini banyak digunakan di seluruh dunia, maka penyebab dan dampak dari crash ini juga sifatnya global ke seluruh dunia.
Lalu, kapankah kejadian crash kripto yang paling parah? Apa penyebabnya? Inilah beberapa listnya.
-
Crash Awal 2022
Tidak hanya memberikan dampak pada ekonomi global, awan tahun 2022 juga diketahui ramai dengan adanya insiden penurunan kripto hingga mencapai nilai 10 persen. Adapun yang menjadi alasan dari kejadian ini adalah adanya insiden militer antara Rusia dan Ukraina. Selain itu, adanya beberapa varian Covid terbaru juga dicurigai menjadi salah satu penyebab terbesar dari crash ini.
-
Pertengahan 2021
Tepatnya terjadi di sekitar bulan Mei, berita mengenai crash kripto menjadi topik hangat di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Karena hanya dalam sepekan saja, nilai bitcoin mendadak hilang hingga menyentuh angka 1 triliun. Padahal satu bulan sebelumnya, angka investasinya telah mencapai angka 64 ribu dollar Amerika.
Adapun penyebab crash kali ini adalah penarikan pernyataan dari Elon Musk mengenai keabsahan bitcoin sebagai alat tukar, diikuti dengan China yang melakukan tindakan sweeping kepada para penambang Bitcoin.
-
2020 Bulan Maret
Siapa yang akan lupa bulan ini? Dimana pandemi mulai dirasakan efeknya secara global, dan semua sektor lumpuh seketika. Tidak terkecuali bitcoin dan harga di pasar modal lainnya. Bahkan nilainya minus hingga mencapai angka 50 persen hanya dalam waktu dua hari saja. Tercatat harga ketika itu adalah 4 ribu US dollar saja yang dimiliki oleh kripto ini.
-
Akhir Tahun 2017-2018
Pernah menembus angka 5 kali lipat dibanding krisis Maret 2020, angka ini turun kembali hingga hanya tersisa US$ 12,000 di akhir 2017, dikarenakan para investor yang tiba-tiba menarik semua keuntungannya secara massal. Hal ini tentu saja menyebabkan ketidakstabilan harga pasar. Selain itu, isu hacking yang terjadi antara Jepang dan Korea membuat crash yang terjadi menjadi semakin berkepanjangan, hingga kejadian ini baru bisa diatasi pada setahun berikutnya.
Demikianlah beberapa insiden crash terburuk yang pernah dialami oleh kripto di masa sebelumnya. Karena memang semua berhubungan dengan kejadian global, harusnya kamu sebagai investor harus ikut mengamati kejadian global untuk mengamati nilai investasimu, bukan?